Dolar Diprediksi Melemah Tajam Selama Musim Panas di Amerika Serikat

Bank of America (BofA) memperingatkan bahwa dolar berpotensi mengalami pelemahan signifikan sepanjang musim panas ini. Mata uang tersebut telah melemah tajam sepanjang tahun akibat meningkatnya ketegangan perdagangan global yang memicu peralihan investor dari aset-aset di Amerika Serikat (AS).
Analis Bank of America, Athanasios Vamvakidis, mengatakan bahwa dolar kemungkinan besar akan terus tertekan oleh data ekonomi selama beberapa bulan ke depan. Pelemahan dolar umumnya dianggap positif bagi aset berdenominasi dolar seperti emas dan Bitcoin.
Baca Juga: Dari Trump ke Tiongkok, IHSG Ambruk 1,73% Imbas Sentimen Global
"Tarif justru lebih merugikan ekonomi karena AS memiliki hubungan dagang yang lebih besar dibandingkan negara lain," ujar Vamvakidis, dilansir dari Coindesk, Selasa (3/6).
Meskipun laporan tersebut mengakui adanya ketahanan ekonomi dan dukungan kebijakan seperti pemangkasan pajak serta pelonggaran pemotongan belanja fiskal ekstrem, laporan tersebut juga menilai bahwa faktor negatif masih mendominasi prospek ekonomi AS.
"Ketidakpastian kebijakan di berbagai sektor masih tinggi. Banyak perusahaan bisa menunda perekrutan dan investasi hingga situasi menjadi lebih jelas," ujar Vamvakidis.
"Dalam sebagian besar skenario, tarif kemungkinan akan jauh lebih tinggi dari titik awal, dengan level saat ini hanya sebagai batas minimum," tambah Vamvakidis.
Laporan itu juga mencatat bahwa pasar bereaksi negatif terhadap pelonggaran kebijakan fiskal di tengah utang nasional yang berada pada rekor tertinggi. Hal ini berdampak pada meningkatnya biaya pinjaman, sementara Federal Reserve kesulitan mengambil langkah signifikan karena ekspektasi inflasi yang meningkat.
"Arus migrasi telah menurun tajam. Permintaan melonjak di kuartal pertama akibat upaya front-runningsebelum tarif diberlakukan, tetapi kemungkinan akan menurun," kata Vamvakidis.
Baca Juga: Tahan Banting! Pasar Modal RI Tetap Stabil di Tengah Tekanan Suku Bunga The Fed dan Ekonomi Lesu
Indeks Mingguan Dallas Fed juga kembali menurun dan mencapai titik terendah sejak Desember 2024. Para analis menambahkan bahwa indikator-indikator berfrekuensi tinggi ini mungkin bersifat fluktuatif, tetapi tetap menjadi sinyal awal perlambatan ekonomi dalam waktu dekat.
相关文章
Jakarta Catat Kasus Tertinggi Mpox, Ini Bedanya dengan Cacar Air
Daftar Isi Beda cacar monyet dan cacar lainnya2025-06-05- 美国马里兰大学是一所世界知名学府,深受众多留学生的青睐。作为一所受学生欢迎的大学,申请马里兰大学需要多少学费呢?关于申请你又了解多少呢?下面是美行思远小编整理的关于美国马里兰大学学费及申请的介绍,大家2025-06-05
3 Rahasia Diet Mukesh Ambani, Pernah Turunkan BB 15 Kg Tanpa Olahraga
Daftar Isi Diet ala Mukesh Ambani2025-06-05ScaleOcean Dorong Sistem Terintegrasi dan Otomatis untuk Industri 4.0
Jakarta, CNN Indonesia-- Di tengah revolusi Industri 4.0, perusahaan-perusahaan di Indonesia menghad2025-06-05Bpfilters Hadirkan Solusi Filtrasi Bio Solar, Efisiensi Operasional Bisa Capai 30.000 km
Warta Ekonomi, Jakarta - PT Bpfilters Indonesia Mandiri menegaskan komitmennya dalam menghadirkan so2025-06-05- 美国卡内基梅隆大学是一所世界著名院校,该大学的大多数院系都在全美名列前茅。那么,你了解卡内基梅隆大学世界排名的情况吗?今天,美行思远小编就来给大家解读一下卡内基梅隆大学世界排名的相关介绍,大家一起来了2025-06-05
最新评论