您的当前位置:首页 > 探索 > Mengenal Post Power Syndrome, Kondisi Rentan di Masa Pensiun 正文
时间:2025-05-27 21:20:58 来源:网络整理 编辑:探索
Daftar Isi Cara mencegah post-power syndrome quickq快客官网苹果下载
Istilah 'post-power syndrome' mungkin terdengar asing bagi sebagian orang. Namun faktanya, beberapa orang mengalami hal tersebut.
Sindrom ini kerap dirasakan oleh orang-orang yang sebelumnya berkuasa, namun harus melepas kekuasaannya. Pada momen itu, biasanya muncul perasaan dalam diri yang masih ingin berkuasa.
Secara sederhana, post-power syndromeadalah emosi yang dialami oleh seseorang setelah mereka tidak lagi 'berkuasa'. Dalam hal ini, istilah 'berkuasa' bisa merujuk pada posisi pekerjaan, tanggung jawab besar, atau penyelesaian tugas penting.
Post-power syndromeumum terjadi pada orang lanjut usia yang telah pensiun dari karier mereka. Setelah bertahun-tahun disibukkan dengan rutinitas pekerjaan, memberikan arahan atau perintah, dan mengemban tanggung jawab besar, mereka merasa kehilangan 'kekuasaan'.
Karena tidak mampu melaksanakan banyak tugas sehari-hari, individu yang mengalami post-power syndromemerasa tidak berguna dan akhirnya menjadi murung atau bahkan depresi.
Pilihan Redaksi
|
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Post-power syndromebisa dialami siapa saja. Bisa jadi, Anda juga merupakan salah satu yang berisiko di antara banyak orang lainnya.
Namun, tak perlu khawatir karena post-power syndromebisa dicegah dengan cara-cara berikut.
Mulai kurangi beban kerja secara bertahap untuk memberi waktu adaptasi pada kehidupan setelah pensiun.
Temukan dan kembangkan hobi atau keterampilan baru yang bisa menjadi aktivitas menyenangkan saat memasuki masa pensiun.
Misalnya, Anda bisa melukis, memasak, berkebun, dan masih banyak lagi aktivitas yang bisa dilakukan di masa pensiun.
Lihat Juga :![]() |
Meningkatkan interaksi dan menghabiskan waktu dengan orang-orang terdekat dapat membantu meredakan perasaan kesepian.
Membuat rencana aktivitas yang ingin dicapai dapat memberikan tujuan dan semangat yang baru setelah pensiun.
Membuat jadwal kegiatan harian yang bermanfaat dan menyenangkan, seperti berolahraga, mengikuti komunitas, atau terlibat dalam kegiatan sosial.
Dengan persiapan yang tepat dan dukungan dari orang-orang terdekat, masa pensiun bisa menjadi fase hidup yang menyenangkan dan penuh makna.
(tst/asr)Ahok Bocorkan Sumarsono Akan Jadi Plt Gubernur2025-05-27 20:31
Mendag Dorong APEC Bangun Ekosistem Digital yang Inklusif2025-05-27 20:30
Komdigi Blokir Situs PeduliLindungi.id yang Disusupi Konten Judi2025-05-27 20:28
Mengundurkan Diri, 14 Anggota KPU Akan Daftar Jadi Bacaleg2025-05-27 20:27
10 Makanan Tinggi Kalium Selain Pisang, Makan Enak Tubuh Sehat2025-05-27 20:13
东京艺术大学申请条件及入学要求2025-05-27 19:34
Berusia 119 Tahun, Mbah Harun Jadi Jamaah Haji Tertua Indonesia, Alhamdulillah Sudah Tiba di Madinah2025-05-27 19:26
最新!2020U.S.News世界大学排名重磅发布,你的梦校排第几?2025-05-27 19:10
AWAS! Ancaman Bencana Hidrometeorologi Berpotensi Terjadi Awal 2025, Menko PMK Bilang Begini2025-05-27 19:05
Saham Bank Terkerek Turunnya BI Rate, Investor Optimistis2025-05-27 19:00
Geo Dipa Ajukan Arbitrase Terhadap Bumigas Energi kepada BANI2025-05-27 21:00
Dapat Izin Investor, Emiten KFC Indonesia (FAST) Siap Private Placement 533,33 Juta Saham2025-05-27 20:36
金泽美术工艺大学学费以及申请要求介绍2025-05-27 20:34
Awali Acara, Relawan Anies Bacakan Ikrar2025-05-27 20:17
METRO Dept Store Usung Nuansa Romantis nan Dramatis di JFW 20252025-05-27 19:56
WAMENKOMDIGI Laporkan 1.705 Titik di Papua Terakses Jaringan Digital2025-05-27 19:50
PropVaganza 2025 by Rumah123, Hadirkan Pilihan Hunian Lengkap, #RumahUntukSemua2025-05-27 19:25
建筑设计专业大学世界排名之TOP5!2025-05-27 18:47
Berasalan Sakit, KPK Jadwalkan Ulang Direktur PT Ekamaz Putra Persada2025-05-27 18:41
10 Kota Terkaya di Dunia, Penduduknya Banyak Miliarder2025-05-27 18:40