您的当前位置:首页 > 娱乐 > Data Ekonomi Tak Sesuai Ekspektasi, Bursa Asia Menguat Ditopang Optimisme Negosiasi China 正文
时间:2025-06-10 12:02:53 来源:网络整理 编辑:娱乐
Warta Ekonomi, Jakarta - Bursa Asia kompak menguat dalam perdagangan di Senin (9/6). Meski data ekon quickq免费版
Bursa Asia kompak menguat dalam perdagangan di Senin (9/6). Meski data ekonomi terbaru tak sesuai ekspektasi pasar, investor tetap optimistis menyusul perkembangan negosiasi tarif dari China dan Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari CNBC International, Selasa (10/6), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Asia:
Pasar keuangan global mengawali pekan ini dengan sentimen hati-hati menyusul ketidakpastian kebijakan perdagangan dan pelemahan data ekonomi dari dua negara ekonomi terbesar dunia, Amerika Serikat dan China.
Analis Capital.com, Kyle Rodda menyebut bahwa kebijakan perdagangan masih menjadi ketidakpastian makro terbesar saat ini, termasuk di Bursa Asia.
Dari China, inflasi konsumen (CPI) tercatat turun 0,1% secara tahunan (YoY) pada Mei 2025. Sementara indeks harga produsen (PPI) anjlok 3,3% YoY, mencerminkan lemahnya permintaan domestik dan tekanan deflasi yang masih berlanjut.
Pertumbuhan Ekspor China pada bulan yang sama juga meleset dari ekspektasi pasar, dengan penurunan signifikan dalam pengiriman ke Amerika Serikat.
Dari sisi Amerika Serikat, data yang dirilis baru-baru menunjukkan indikasi pelemahan dalam sektor jasa. ISM Services Purchasing Managers' Index (PMI) turun menjadi 49,9 di Mei 2025. Padahal pada bulan sebelumnya ia mencatatkan angka 51,6.
Pelemahan ini terjadi di tengah ketidakpastian yang meningkat akibat kebijakan tarif yang diperkenalkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS). Donald Trump.
Beige Book The Federal Reserve (The Fed) juga mencatat melemahnya aktivitas ekonomi secara keseluruhan di AS. Dampak dari data ekonomi yang lesu ini mendorong ekspektasi pasar terhadap kemungkinan penurunan suku bunga acuan oleh The Fed.
Pasar kini mengalihkan perhatian ke rilis data inflasi yang diperkirakan akan menjadi penentu penting arah kebijakan moneter selanjutnya.
Baca Juga: IHSG Melemah di Awal Juni 2025, Saham IKAN Pimpin Daftar Top Losers Pekan Ini
The Fed saat ini berada dalam masa blackoutperiod menjelang keputusan kebijakan yang akan diumumkan pada 18 Juni 2025.
Sandiaga Uno Tak Hadir saat Ganjar2025-06-10 11:57
Mau Bawa Vape Naik Pesawat, Ternyata Ada Aturannya Lho!2025-06-10 11:50
Kejahatan Luar Biasa, Kasus Femisida Diprediksi Terus Meningkat2025-06-10 11:35
Ilmu Astronacci Buktikan Daya Magis, Gema Sabet Rekor MURI2025-06-10 11:28
Ganjar Pranowo Soroti Penyampaian Aspirasi Tapi Berurusan dengan Aparat2025-06-10 10:36
Jelang Ramadhan 2025, Bapanas Pastikan Harga MinyaKita Akan Turun2025-06-10 10:12
Bronkoskopi Cryo, Inovasi Penanganan Kanker Paru di Mayapada Hospital2025-06-10 10:10
FOTO: Dermaga Wisata Baru, Daya Tarik Kota Selancar di El Salvador2025-06-10 09:53
Wanted ! Ini Tampang Bandar Narkoba Kelas Kakap Fredy Pratama di Foto Interpol2025-06-10 09:31
Istana Dukung Langkah Kejagung Usut Kasus Korupsi Minyak di Pertamina2025-06-10 09:21
TNI Gunakan Drone Pantau Situasi di Papua dari KKB2025-06-10 12:02
4 Cara Mengeringkan Sepatu yang Kehujanan Tanpa Sinar Matahari2025-06-10 11:45
PLN IP dan IESR Perkuat Sinergi Percepatan Transisi Energi2025-06-10 11:09
5 Bahan untuk Menghapus Tinta Ungu di Jari, Bisa Hilang dengan Cepat2025-06-10 11:01
Jadwal Lengkap Pendaftaran hingga Persyaratan CNPS dan PPPK 20232025-06-10 10:55
Gaet Perusahaan Amerika, Mayora Indah (MYOR) Perluas Pasar Ekspor di Tengah Ketidakpastian Global2025-06-10 10:39
IWIP Targetkan Rekrut 100 Ribu Tenaga Kerja Hingga 20262025-06-10 10:27
Ada Hotel Berbentuk Ayam Raksasa di Filipina, Catat Rekor Dunia2025-06-10 10:19
Banyak Promo Hoax Minyak Murah di Medsos, Polisi Minta Jangan Tergiur2025-06-10 09:58
8 Rahasia Makanan Orang Jepang yang Bikin Panjang Umur2025-06-10 09:35