Tak sedikit orang tuayang terlalu fokus dengan nutrisi anakhingga abai dengan penyakit yang dipicu oleh keamanan makananyang tidak terjamin. Beberapa penyakit dapat ditularkan melalui makanan pada anak.
Dokter spesialis anak konsultan nutrisi dan penyakit metabolik Moretta Damayanti Fauzi mengatakan, anak lebih rentan terhadap kontaminasi makanan dibandingkan orang dewasa. Penyebabnya adalah sistem kekebalan tubuh yang belum berkembang.
"Kalau mau mencapai keamanan pangan yang diharapkan, anak-anak itu harus diperhatikan karena lebih rentan dibandingkan dewasa yang sudah kebal risiko kontaminasi," ujar Moretta dalam acara media briefing Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyoal keamanan pangan untuk anak, Selasa (4/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
Hati-hati Bikin Bodoh, 5 Makanan Ini Bisa Bikin Otak Si Kecil 'Memble'
Orang Tua Wajib Tahu, 7 Ikan Ini Bagus untuk Kecerdasan Otak Anak
7 Makanan Ini Bisa Merangsang Kecerdasan Anak, Siap Jadi Juara Kelas
"Kemudian transmisi infeksi ini bisa lanjut, misalnya enggak cuci tangan itu transmisi infeksinya akan lebih berkelanjutan," ungkapnya.
Pertama, pada alat makan dan peralatan masak. Saat terkontaminasi patogen, benda-benda ini bisa jadi sumber penyebaran penyakit.
Selain itu, menyimpan makanan pada suhu yang tidak sesuai atau dalam kondisi yang tidak higienis dapat menyebabkan perkembangbiakan mikroorganisme.
Misalnya, bakteri dapat berkembang biak dengan cepat pada suhu di atas 5-60 derajat Celcius. Dengan ini, penting untuk menyimpan makanan pada suhu yang tepat.
Penyakit yang ditularkan pada anak lewat makanan
Ilustrasi. Beberapa penyakit dapat ditularkan pada anak melalui makanan. (iStockphoto/kwanchaichaiudom)
Berikut adalah beberapa penyakit yang dapat ditularkan pada anak melalui makanan.
1. Salmonellosis
Penyakit ini disebabkan oleh Salmonella typhimuriumdan S. enteriditis, dengan masa inkubasi 8-48 jam. Organisme ini bisa hadir di dalam daging, unggas, ikan, telur, dan produk susu.
Gejala yang muncul biasanya berupa mual-muntah, kram perut, demam, hilang nafsu makanan, sakit kepala, hingga kemunculan darah pada tinja.
2. Kampilobakteriosis
Disebabkan oleh Campylobacter jejuni, dengan masa inkubasi 2-10 hari. Organisme ini biasa hinggap di dalam susu atau unggas.
Gejala yang muncul biasanya berupa diare (sering kali disertai darah), demam, mual-muntah.
Lihat Juga :
5 Buah Peninggi Badan Anak, Jadikan Camilan Sehari-hari
3. Listeriosis
Disebabkan oleh Listeria monocytogenes, dengan masa inkubasi yang bervariasi. Biasanya hinggap di produk daging, terutama daging babi damn susu.
Gejala yang muncul biasanya berupa demam, sakit kepala, pegal, mual, sakit perut, dan diare.
4. Diare dan radang usus besar
Disebabkan oleh Escherichia coli, dengan masa inkubasi 24-72 jam. Biasanya terdapat dalam makanan seperti daging giling matang atau susu mentah.
Gejala yang muncul biasanya berupa sakit perut, diare (terkadang berdarah), dan penurunan berat badan.
5. Shigellosis
Ilustrasi. Beberapa penyakit dapat ditularkan pada anak melalui makanan. (iStockphoto/Suzi Media Production)
Disebabkan oleh Shigella sonneidan S flexneri, dengan masa inkubasi 24-72 jam. Biasanya hadir di makanan seperti telur dan puding.
Gejalanya berupa sakit perut, mulas menerus, diare, darah dan lendir pada feses, demam, serta mual-muntah.
6. Gastroenteritis akut
Disebabkan oleh Vibrio parahaemolyticus, dengan masa inkubasi 16-48 jam. Umumnya terdapat di makanan laut, seperti kerang.
Gejalanya berupa diare, mual-muntah, sakit perut, demam, dan sakit kepala.