时间:2025-05-27 11:44:07 来源:网络整理 编辑:热点
Jakarta, CNN Indonesia-- Jajanan China Latio kini dilarang di Indonesia. Camilanyang viral di media quickq加速器电脑
Jajanan China Latio kini dilarang di Indonesia. Camilanyang viral di media sosial itu disebut menyebabkan keracunandengan gejala mual, muntah, hingga memerlukan perawatan lanjutan.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Taruna Ikrar bahkan mewanti-wanti masyarakat terkait temuan bakteri di jajanan viral tersebut. Bakteri yang terdapat dalam Latiao ini disebut Bacelius cerius.
"Karena di dalamnya mengandung Bacelius ceriusyang bisa menimbulkan toksin (racun)," kata Taruna mengutip detikhealth, Selasa (5/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Kebanyakan orang yang keracunan memang bisa pulih dalam waktu 24 jam. Tapi, risiko lebih tinggi bisa terjadi seperti komplikasi jika seseorang yang terpapar memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah atau terganggu.
Gejala biasanya muncul sekitar 1-6 jam setelah paparan bakteri. Gejala yang muncul umumnya meliputi mual, muntah, dan diare.
Bukan hanya masalah di pencernaan, keracunan akibat bakteri ini juga bisa memengaruhi anggota tubuh lain.
Menukil WebMD, spora dari bakteri yang masuk ke dalam tubuh melalui luka yang terinfeksi atau menghirup udara yang terinfeksi bisa menyebabkan beberapa komplikasi berbahaya berikut:
- abses otak,
- selulitis,
- endoftalmitis atau infeksi bakteri atau jamur di mata,
- endokarditis,
- pneumonia,
- meningitis.
![]() |
Komplikasi paling parah dari keracunan bakteri ini adalah endoftalmitis, yakni peradangan pada bagian dalam mata. Kondisi ini bisa memicu sejumlah gejala serius seperti berikut:
- demam,
- kelelahan pada mata,
- sakit mata,
- leukositosis atau jumlah sel darah putih tinggi,
- penglihatan menurun,
- mata merah,
- ulkus kornea berbentuk cincin.
Dalam beberapa kasus, kondisi ini bahkan bisa mengancam jiwa.
Lihat Juga :![]() |
Pada dasarnya, bakteri ini ditemukan dalam banyak makanan. Hanya saja, mengutip berbagai sumber, bakteri ini lebih mudah ditemukan pada nasi atau makanan bertepung lainnya.
Pada makanan bertepung seperti keripik, bakteri bertahan dari proses pengeringan dengan menghasilkan spora yang resisten. Saat makanan direhidrasi dan dibiarkan pada suhu ruang selama beberapa jam, spora akan berkecambah dan menghasilkan racun yang membuat orang sakit.
Perlu diketahui juga, memanaskan ulang makanan tidak akan menghilangkan efek racun yang dimiliki bakteri.
(tst/asr)Bukan RI, Filipina Terpilih Jadi Destinasi Selam Terbaik di Dunia 20242025-05-27 11:39
TEVAR dan EVAR, Keahlian Mayapada Atasi Bengkak Pembuluh Darah Jantung2025-05-27 11:31
2025世界视觉传达专业大学排名2025-05-27 11:23
Ekosistem Ojol Rumit, Menhub Serukan Aturan yang Hati2025-05-27 10:58
Instruksi Prabowo, Anggaran Pemda untuk MBG Difokuskan Perbaikan Sekolah Saja2025-05-27 10:51
Enembe Jalani Pemeriksaan Kesehatannya di RSPAD Sebelum Ditangani KPK2025-05-27 10:49
FOTO: Mengintip Daur Ulang Sampah Plastik Jadi Produk Rumah Tangga2025-05-27 09:59
SUV dari Xiaomi Sudah Berkeliaran di Jalan2025-05-27 09:40
Asyik Memotret, Wanita Ini Tewas Tersambar Baling2025-05-27 09:25
Mudik Nataru 2022, Polri: Masyarakat Jangan Lupa Isi Saldo E2025-05-27 09:19
PT Intan Agung Makmur yang Kuasai Hampir Seluruh Lahan Pagar Laut Tangerang: Kantornya di PIK 2!2025-05-27 11:41
KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman Jadi Warga Kehormatan Suku Baduy2025-05-27 11:34
2025美国艺术设计学院排名2025-05-27 11:31
KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman Jadi Warga Kehormatan Suku Baduy2025-05-27 11:05
Viral Disebut Tampar Karyawan, Mendiktisaintek Satryo Pastikan Rekaman di Rumah Dinas Bukan Suaranya2025-05-27 10:31
Benarkah Kopi Campur Lemon Bikin BB Turun? Ini Faktanya2025-05-27 10:18
7 Makanan Bisa Memperbaiki Mood, Kembali Ceria dalam Sekejap2025-05-27 10:15
FOTO: Mengintip Daur Ulang Sampah Plastik Jadi Produk Rumah Tangga2025-05-27 10:12
7 Hal Tak Terduga yang Bikin Kamu Terlihat Lebih Tua, Biasa Dilakukan2025-05-27 10:09
Dubai Buka Hotel Tertinggi di Dunia Tahun Ini, Tingginya 373,5 meter2025-05-27 09:45