您的当前位置:首页 > 热点 > Fadli Zon Sebut Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Libatkan 100 Sejarawan 正文

Fadli Zon Sebut Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Libatkan 100 Sejarawan

时间:2025-05-27 02:48:27 来源:网络整理 编辑:热点

核心提示

JAKARTA, DISWAY.ID --Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengungkapkan bahwa penulisan ulang sejarah Republ 官方下载quickq

JAKARTA,官方下载quickq DISWAY.ID --Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengungkapkan bahwa penulisan ulang sejarah Republik Indonesia (RI) tengah dilakukan dengan melibatkan hampir 100 sejarawan dari berbagai perguruan tinggi.

Penulisan ulang sejarah Republik Indonesia akan dipimpin oleh Prof. Susanto Zuhdi, Guru Besar Ilmu Sejarah FIB UI.

Fadli Zon Sebut Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Libatkan 100 Sejarawan

Fadli Zon Sebut Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Libatkan 100 Sejarawan

"Kita melibatkan hampir 100 lebih ya kayaknya sejarawan, dipimpin oleh Prof. Susanto Zuhdi, sejarawan senior dari Universitas Indonesia," ujar Fadli kepasa wartawan di Jakarta Selatan, Selasa malam, 6 Mei 2025.

Fadli Zon Sebut Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Libatkan 100 Sejarawan

BACA JUGA:Terbongkar! Penyelundupan 71 Bungkus Sabu dari Aceh ke Jakarta Digagalkan di Jambi

Fadli Zon Sebut Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Libatkan 100 Sejarawan

BACA JUGA:Link dan Cara Daftar Pra Pendaftaran PPDB Madrasah DKI Jakarta 2025 Jenjang MI, MTs dan MA

Fadli menegaskan, sejarah nasional Indonesia tidak akan ditulis dari nol, tetapi akan diperbarui berdasarkan karya-karya sebelumnya, seperti Sejarah Nasional Indonesia (SNI) dan Indonesia dalam Arus Sejarah.

"Jadi tidak memulai dari nol, karena sudah ada buku-buku sejarah yang ditulis sejarah nasional Indonesia, SNI. Indonesia dalam arus sejarah itu di tahun 1980-an dan di tahun 2000-an,"terangnya.

"Jadi kita akan berangkat tentu dari apa yang sudah ditulis dan kita melakukan update, penambahan-penambahan, data dan sebagainya," ungkapnya.

Menurutnya, proyek besar ini ditargetkan menjadi hadiah dalam rangka 80 tahun Indonesia merdeka. 

"Ini harus menjadi semacam hadiah dalam rangka 80 tahun Indonesia Merdeka. Kita harus ada satu formal history, official history," pungkas Fadli.