您现在的位置是:quickq官网入口下载官方 > 探索

Viral Siswi SMA Cianjur Wajib Tes Hamil, Kemenkes Ingatkan Dampaknya

quickq官网入口下载官方2025-05-26 12:29:10【探索】4人已围观

简介Jakarta, CNN Indonesia-- Media sosialtengah ramai dengan siswi SMA di Cianjur, Jawa Barat yang ramai quickq电脑版

Jakarta,quickq电脑版 CNN Indonesia--

Media sosialtengah ramai dengan siswi SMA di Cianjur, Jawa Barat yang ramai-ramai mengikuti pemeriksaan kehamilan.

Dalam sebuah video, para siswi mengantre untuk melakukan tes urine menggunakan test packyang hasilnya ditunjukkan ke pihak sekolah.

Viral Siswi SMA Cianjur Wajib Tes Hamil, Kemenkes Ingatkan Dampaknya

Viral Siswi SMA Cianjur Wajib Tes Hamil, Kemenkes Ingatkan Dampaknya

Video tersebut pun mengundang respons banyak warganet. Beberapa orang mendukung, tapi ada juga yang justru mengkritik kebijakan sekolah tersebut.

Viral Siswi SMA Cianjur Wajib Tes Hamil, Kemenkes Ingatkan Dampaknya

ADVERTISEMENT

Viral Siswi SMA Cianjur Wajib Tes Hamil, Kemenkes Ingatkan Dampaknya

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • Studi: Batasi Gula Sejak Dalam Kandungan Cegah Diabetes di Masa Dewasa
  • Induksi Laktasi Seperti Zaskia Sungkar, Bisa Menyusui Tanpa Hamil
  • Viral Siswi SMA di Cianjur Tes Hamil Setahun 2 Kali, Kepsek Buka Suara

Kebijakan ini diterapkan untuk mencegah siswi mengalami kehamilan di usia sekolah. Pasalnya, sekolah sempat dikagetkan oleh seorang siswi yang hamil pada tiga tahun lalu.

"Jadi, ada orang tua siswa yang datang, memberitahukan jika anaknya hamil, kemudian tidak melanjutkan sekolah. Makanya, kita jalankan program ini untuk memastikan para siswi terhindar dari pergaulan bebas," ujar Sarman, Rabu (22/1), mengutip detikJabar.

Kemenkes ingatkan dampak psikis

Direktur Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan RI Imran Pambudi menyayangkan tes yang dilakukan di sekolah tersebut. Menurut dia, banyak opsi lain yang bisa dilakukan untuk memastikan siswi terhindar dari kehamilan dini.

"Kegiatan ini berpotensi menimbulkan masalah kesehatan jiwa bagi siswi dan keluar, terlebih untuk siswi yang hasilnya positif," ujar Imran, mengutip detikhealth.

Beberapa masalah mental yang mungkin timbul di antaranya kecemasan dan menarik diri dari lingkaran sosial. Jika tak tertangani dengan baik, bukan tak mungkin memicu depresi dan gangguan jiwa yang lebih berat.

Jika pun memang diperlukan pihak sekolah, tes kehamilan sebaiknya hanya bersifat sukarela, bukan menjadi wajib. Ia mengingatkan agar edukasi kesehatan reproduksi diberikan sesuai dengan usia.

"Saya kira edukasi kesehatan reproduksi bagi remaja perlu dilakukan dengan metode-metode yang lebih sesuai dengan umurnya," jelas Imran.

(asr/asr)

很赞哦!(593)