Perspektif Kritis Pertamax Oplosan, Ekonom: Kerugian Ekonomi Hingga Kepercayaan Hilang

知识 2025-06-16 21:58:11 15579

JAKARTA,quickq最新官网地址 DISWAY.ID --Kasus pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) Pertamax tidak ayal telah menjadi kasus kejahatan ekonomi yang berdampak luas pada masyarakat. 

Menurut Ekonom sekaligus Pakar Kebijakan Publik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, kerugian yang dialami rakyat bukan hanya soal uang yang mereka keluarkan untuk membeli BBM dengan harga yang tidak sebanding dengan kualitas, tetapi juga mencakup dampak sistemik pada transportasi, industri, dan harga barang pokok. 

Perspektif Kritis Pertamax Oplosan, Ekonom: Kerugian Ekonomi Hingga Kepercayaan Hilang

Perspektif Kritis Pertamax Oplosan, Ekonom: Kerugian Ekonomi Hingga Kepercayaan Hilang

“Harga Pertamax yang seharusnya merepresentasikan bahan bakar berkualitas tinggi dengan nilai oktan yang sesuai, justru dicampur dengan bahan lain yang menurunkan kualitasnya,” jelas Achmad ketika dihubungi oleh Disway pada Senin 10 Maret 2025.

Perspektif Kritis Pertamax Oplosan, Ekonom: Kerugian Ekonomi Hingga Kepercayaan Hilang

BACA JUGA:Terima Sekjen Partai Komunis To Lam, Indonesia-Vietnam Sepakati Kerja Sama Bidang Pertahanan dan Keamanan

Perspektif Kritis Pertamax Oplosan, Ekonom: Kerugian Ekonomi Hingga Kepercayaan Hilang

BACA JUGA:Demokrat Siapkan Struktur Baru, Fokus pada Kekuatan Anak Muda Targetkan Menang Pileg 2029

“Akibatnya, banyak pengguna kendaraan mengalami penurunan performa mesin, konsumsi bahan bakar yang lebih boros, hingga potensi kerusakan mesin dalam jangka panjang,” lanjutnya.

Selain itu dari segi ekonomi mikro sendiri, masyarakat yang seharusnya mendapatkan BBM berkualitas harus membayar harga tinggi untuk produk yang tidak sesuai standar.

“Mereka dirugikan secara langsung karena telah membayar lebih untuk sesuatu yang tidak memberikan manfaat sebanding,” pungkas Achmad.

Dari sisi ekonomi makro, pengoplosan ini juga berdampak pada inflasi yang meningkat akibat biaya operasional transportasi yang naik.

Dalam hal ini, ketika kendaraan harus mengonsumsi lebih banyak bahan bakar akibat kualitas yang rendah, maka biaya distribusi barang juga ikut meningkat.

BACA JUGA:Universitas Esa Unggul Resmikan Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker

BACA JUGA:Punya Kesamaan Sejarah, Prabowo Ungkap Visi Indonesia dan Vietnam di 2045

“Harga-harga kebutuhan pokok pun terdampak, yang pada akhirnya memberatkan daya beli masyarakat,” pungkas Achmad.

Lebih parah lagi, kepercayaan masyarakat terhadap Pertamina sebagai penyedia energi nasional turut runtuh. 

  • 1
  • 2
  • »

本文地址:http://www.quickq-ai.com/news/49b599380.html
版权声明

本文仅代表作者观点,不代表本站立场。
本文系作者授权发表,未经许可,不得转载。

全站热门

PPG Guru Tertentu 2025 Masih Dibuka hingga 20 Desember 2024, Buruan Daftar!

Kata Bawaslu saat Hendak Awasi Silon KPU : Maaf Akun Anda Tidak Mempunyai Akses Login

PSI Kritik Klaim Anies Baswedan Soal Sumur Resapan: Hal Murahan...

Kasus Dugaan Pemerasan Berlanjut, Eks Wakil Ketua KPK Kuak Mekanisme Laporan Dumas

Pemerintah Diminta Ulang Kebijakan Impor Beras, Mafia Rusak Harga Gabah di Level Petani

Sosok Benny Aroeman, Dipercaya Citi Jadi Head of Markets untuk Indonesia

Kembali Kunjungi IKN, Ini Deretan Agenda Penting Jokowi, Jumat 22 September 2023

Polri Kirimkan 26,5 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina, Apa Saja Isinya?

友情链接